1. Apa jenis rel baja utama yang digunakan secara global?
Jenis rel utama diklasifikasikan berdasarkan standar internasional: UIC60 (Eropa), AREMA 115RE (Amerika Utara), BS90A (Inggris), dan 60E1 (Tiongkok). Kereta-angkutan berat biasanya menggunakan-tingkat kekuatan tinggi seperti R350HT dengan kekerasan 350HB, sedangkan sistem angkutan perkotaan sering kali menggunakan rel yang lebih ringan seperti 49E1. Pemilihan bergantung pada beban gandar (20-40 ton), kecepatan (hingga 350 km/jam), dan kondisi lingkungan. Setiap jenis memiliki dimensi profil tertentu - misalnya, UIC60 memiliki tinggi 172mm dan lebar dasar 150mm.
2. Bagaimana kualitas baja rel diverifikasi selama produksi?
Penjaminan kualitas melibatkan tiga tahap utama: Pertama, baja cair menjalani analisis spektral untuk memverifikasi komposisi kimia (0,6-0,8% karbon, 1,0-1,5% mangan). Kedua, rel yang digulung menerima pengujian ultrasonik untuk mendeteksi cacat internal yang melebihi 2 mm. Ketiga, rel yang sudah jadi diuji sifat mekaniknya termasuk kekuatan tarik (min 880MPa untuk R260) dan kekerasan (260-300HB). Produsen mengeluarkan Sertifikat Uji Pabrik yang mendokumentasikan semua parameter dengan nomor panas untuk ketertelusuran.
3. Apa yang dimaksud dengan angka panas dalam pembuatan kereta api?
Nomor panas adalah pengidentifikasi unik untuk setiap kumpulan lelehan baja, yang penting untuk pelacakan kualitas. Ini tertaut ke analisis sendok yang menunjukkan komposisi kimia yang tepat dan parameter pemrosesan termo-mekanis. Jika terjadi kegagalan di lapangan, penyelidik dapat menelusuri kembali catatan produksi menggunakan nomor ini. Laser pabrik modern-menandai angka panas pada jaringan rel setiap 20 meter. Dokumen sertifikasi seperti EN 10204 3.1 harus menyertakan referensi ini.
4. Mengapa perkeretaapian menerapkan penggilingan rel preventif?
Penggilingan preventif mengatasi tiga mekanisme keausan utama: 1) Kerut akibat resonansi-rel roda, 2) Retak Kelelahan Kontak Bergulir (kedalaman 3-5 mm), dan 3) Deformasi plastis pada kurva. Kereta penggilingan modern menghilangkan 0,2-0,5 mm logam setiap 15-30 MGT (Million Gross Ton). Hal ini memperpanjang umur kereta api dari 700 MGT menjadi lebih dari 1500 MGT. Praktik terbaik melibatkan penggilingan profil setiap 12-18 bulan menggunakan sistem pengukuran terkomputerisasi.
5. Bagaimana pengaruh suhu lingkungan terhadap kinerja rel?
Rel baja mengalami efek termal yang signifikan: Sambungan ekspansi mengakomodasi perubahan panjang (1,2 mm per meter per variasi suhu 10 derajat). Di bawah -20 derajat, ketangguhan patah menurun sehingga memerlukan kandungan mangan yang lebih tinggi (1,3%). Di gurun, abrasi pasir mempercepat tingkat keausan sebesar 40%. Lingkungan pesisir memerlukan paduan tahan korosi dengan kandungan tembaga 0,3%. Kondisi Arktik memerlukan kadar suhu rendah khusus dengan tambahan nikel.

