1: Bagaimana klip kereta api dipasang?
Klip kereta api dipasang menggunakan aplikator klip hidrolik atau manual, sehingga memastikan gaya penjepitan yang presisi (misalnya, 10–15 kN untuk tipe SKL). Ujung klip harus benar-benar menyentuh dasar rel, dan tumitnya harus menempel pada pelat dasar. Pengencangan-yang berlebihan dapat menyebabkan deformasi plastis, sedangkan klip yang longgar berisiko menyebabkan pergerakan rel. Torsi pemasangan biasanya diperiksa dengan dinamometer. Penyelarasan yang tepat mencegah keausan yang tidak merata.
2: Alat apa yang diperlukan untuk pemeliharaan klip?
Peralatan penting meliputi aplikator klip, kunci momen, pengukur keausan, dan semprotan-penghambat korosi. Penguji ultrasonik mendeteksi retakan internal, sementara kaliper mengukur kehilangan tinggi klip. Untuk pengencangan ulang, dongkrak hidrolik digunakan dalam sistem pengangkutan berat.
3: Seberapa sering klip harus diperiksa?
Rel-kecepatan tinggi memerlukan inspeksi setiap saat3–6 bulan, sedangkan jalur angkutan barang mungkin mengikuti jadwal tahunan. Zona kritis (misalnya saklar) memerlukan pemeriksaan bulanan. Mobil inspeksi lintasan otomatis sekarang menggunakan AI untuk mendeteksi anomali klip.
4: Apa saja tanda-tanda kegagalan klip?
Visible cracks (>2 mm), rust pits, height reduction (>3 mm), atau pengencang rel yang longgar menunjukkan kegagalan. Termografi inframerah dapat mengidentifikasi titik-titik stres sebelum terjadi kerusakan yang terlihat.
5: Bisakah klip digunakan kembali setelah dilepas?
Hanya jika mereka lulustes pemulihan elastis(deformasi sisa<1 mm) and show no cracks. Heat-treated clips (e.g., 60Si2MnA) generally withstand 3–5 reuses.

