Pengetahuan tentang Penilaian Kehidupan Rel dan Perlengkapan dan Siklus Penggantian
Apa saja indikator utama evaluasi umur layanan kereta api?
Keausan rel adalah indikator inti. Jika keausan kepala rel melebihi 3 mm, hal ini akan mengurangi akurasi kontak rel roda dan perlu dipertimbangkan untuk diganti. Jika panjang retak lelah melebihi 5 mm atau kedalamannya melebihi 2 mm, terdapat risiko patah, dan perlu ditangani atau diganti tepat waktu. Jika kedalaman kerut rel melebihi 0,3 mm, maka akan memperparah getaran kereta api dan mempengaruhi kelancaran lari. Ketika indikator ini tercapai, diperlukan penggilingan atau penggantian. Jika area pengelupasan kepala rel melebihi 10cm², hal ini akan menyebabkan konsentrasi tegangan kontak rel roda dan mempercepat kerusakan rel sehingga memerlukan penggantian. Masa pakai juga merupakan referensi penting: masa pakai rel untuk jalur biasa adalah sekitar 15-20 tahun, untuk jalur angkut berat sekitar 8-12 tahun, dan rel yang melebihi masa pakai memerlukan inspeksi dan evaluasi pengambilan sampel.

Bagaimana cara menentukan siklus penggantian batang elastis?
Siklus penggantian batang elastis terutama didasarkan pada umur kelelahan. Batang elastis untuk saluran biasa perlu diganti setelah 3 juta siklus getaran, dan batang elastis untuk saluran angkut-berat dipersingkat menjadi 2 juta siklus. Jika ditemukan retakan, deformasi plastis, atau redaman elastis pada batang elastis selama inspeksi visual, maka harus segera diganti tanpa menunggu habis masa berlakunya. Di lingkungan pesisir yang lembab atau pegunungan, kecepatan korosi atau penuaan batang elastis meningkat, dan siklus penggantian dipersingkat 30%-40%. Karena seringnya terjadi getaran pada angkutan kereta api perkotaan, siklus penggantian batang elastis menjadi 20% lebih pendek dibandingkan dengan kereta api konvensional, sekitar 5-8 tahun. Ambil sampel secara teratur dan periksa kekuatan penjepitan batang elastis; jika lebih rendah dari 80% dari nilai standar, gantilah batang elastis di area ini secara batch.

Apa evaluasi masa pakai dan standar penggantian baut?
Evaluasi masa pakai baut terutama bergantung pada tingkat keausan ulir. Jika keausan profil ulir melebihi 1 mm atau terjadi selip ulir, maka perlu segera diganti. Setelah baut dibongkar dan dikencangkan sebanyak 5 kali, redaman preload melebihi 20%, menandakan kekuatan ulir menurun dan perlu diganti. Jika kedalaman korosi baut melebihi 0,5 mm atau ditemukan retakan selama inspeksi visual, terdapat risiko patah dan perlu diganti. Siklus penggantian baut untuk jalur angkutan berat adalah sekitar 6-8 tahun, untuk jalur biasa sekitar 10-12 tahun, dan untuk angkutan kereta perkotaan sekitar 5-7 tahun. Setelah umur kelelahan baut mencapai 2 juta siklus, meskipun tidak ada cacat yang terlihat jelas, disarankan untuk menggantinya secara batch.

Faktor apa saja yang terkait dengan siklus penggantian pelat dasar di bawah-rel?
Karakteristik material merupakan faktor inti: siklus penggantian pelat dasar karet sekitar 6-8 tahun, pelat dasar poliuretan sekitar 12-15 tahun, dan pelat dasar komposit sekitar 10-12 tahun. Lingkungan jasa mempunyai dampak yang signifikan: siklus penggantian diperpendek sebesar 30% di wilayah pesisir yang lembab, 20% di wilayah pegunungan, dan dapat diperpanjang sebesar 10%-15% di wilayah pedalaman yang kering. Semakin tinggi intensitas beban, semakin pendek siklus penggantiannya; siklus penggantian pelat dasar untuk jalur angkut berat sekitar 40% lebih pendek dibandingkan dengan jalur biasa. Jika ditemukan retakan pada pelat dasar selama inspeksi visual, keausan ketebalan melebihi 10% atau tingkat pemulihan elastis lebih rendah dari 70%, maka perlu diganti. Karena seringnya terjadi getaran pada angkutan kereta api perkotaan, siklus penggantian pelat dasar menjadi 25% lebih pendek dibandingkan dengan kereta api konvensional.
Apa saja siklus penggantian dan indikator evaluasi pelat ikan?
Siklus penggantian pelat ikan terutama didasarkan pada retak lelah dan tingkat keausan: sekitar 10-15 tahun untuk jalur biasa dan 6-8 tahun untuk jalur angkut berat. Jika panjang retakan permukaan pelat ikan melebihi 5 mm atau keausan lubang baut melebihi 1 mm selama inspeksi visual, maka perlu diganti. Dalam pengujian kinerja mekanis, jika kekuatan tarik lebih rendah dari 80% logam dasar atau energi tumbukan lebih rendah dari 30J, maka perlu diganti. Di lingkungan korosif pesisir, jika kedalaman korosi pada pelat ikan melebihi 0,8 mm, sehingga mempengaruhi kekuatan struktural, maka perlu diganti. Jika terjadi getaran sambungan yang tidak normal saat kereta lewat, dan deformasi pelat ikan melebihi 0,3 mm setelah terdeteksi, maka perlu segera diganti.

